PENGERTIAN HUKUM BENDA

Istilah benda merupakan terjemahan dari zaak (Belanda). Benda dalam arti ilmu pengetahuan hukum adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek hukum, yaitu sebagai lawan dari subjek hukum. Objek hukum ialah segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum (manusia atau badan hukum) dan dapat menjadi pokok (objek ) suatu hubungan hukum, karena sesuatu itu dapat dikuasai oleh subjek hukum.

sumber

Pengertian benda (zaak) secara yuridis menurut pasal 499 B.W. adalah segala sesuatu yang dapat dihaki atau menjadi objek hak milik. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan benda menurut undang-undang hanyalah segala sesuatu yang dapat di-HAKI atau yang dapat dimiliki orang. Maka segala sesuatu yang tidak dapat dimiliki orang bukannlah termasuk pengertian benda, seperti bulan, matahari, bintang, laut, dan lain-lain.

Dalam hukum publik (hukum pajak), yang menjadi objek hukum adalah jumlah uang yang harus dipungut dan wajib dibayar oleh wajib pajak. Sedangkan dalam hukum perdata yang dimaksud objek hukum adalah benda dengan ketentuan bahwa : (1) memiliki nilai uang yang efektif; (2) merupakan satu kesatuan dan (3) bisa dikuasai oleh manusia.

Subekti membagi pengertian benda menjadi tiga yaitu:

1. Benda dalam arti luas adalah segala sesuatu yang dapat dihaki oleh orang;

2. Benda dalam arti sempit adalah barang yang dapat terlihat dimana saja; dan

3. Benda adalah sebagai objek hukum.

Dalam sistem hukum perdata Barat (BW) yang berlaku di Indonesia, pengertian zaak (benda) sebagai objek hukum tidak hanya meliputi “ benda yang berwujud” yang ditangkap dengan pancaindra, akan tetapi juga”benda yang tidak berwujud”, yakni hak-hak atas barang yang berwujud.

Dalam sistem hukum adat tidak dikenal pengertian “benda yang tidak berwujud” yang ditangkap dengan pancaindra, akan tetapi juga “benda yang tidak berwujud”

Tutik Titik Triwulan. 2011. Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional. Jakarta: Kencana.